Jumat, 13 Juni 2014

Kalor




Definisi Kalor
         Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, pada waktu memasak air dengan menggunakan kompor. Air yang semula dingin lama kelamaan menjadi panas. Mengapa air menjadi panas? Air menjadi panas karena mendapat kalor, kalor yang diberikan pada air mengakibatkan suhu air naik. Dari manakah kalor itu? Kalor berasal dari bahan bakar, dalam hal ini terjadi perubahan energi kimia yang terkandung dalam gas menjadi energi panas atau kalor yang dapat memanaskan air.
          Sebelum abad ke-17, orang berpendapat bahwa kalor merupakan zat yang mengalir dari suatu benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah jika kedua benda tersebut bersentuhan atau bercampur. Jika kalor merupakan suatu zat tentunya akan memiliki massa dan ternyata benda yang dipanaskan massanya tidak bertambah. Kalor bukan zat tetapi kalor adalah suatu bentuk energi dan merupakan suatu besaran yang dilambangkan Q dengan satuan joule (J), sedang satuan lainnya adalah kalori (kal). Hubungan satuan joule dan kalori adalah:
1 kalori = 4,2 joule
1 joule = 0,24 kalori

Kalor dapat Mengubah Suhu Benda
          Apa yang terjadi apabila dua zat cair yang berbeda suhunya dicampur menjadi satu? Bagaimana hubungan antara kalor terhadap perubahan suhu suatu zat? Adakah hubungan antara kalor yang diterima dan kalor yang dilepaskan oleh suatu zat? Semua benda dapat melepas dan menerima kalor. Benda-benda yang bersuhu lebih tinggi dari lingkungannya akan cenderung melepaskan kalor. Demikian juga sebaliknya benda-benda yang bersuhu lebih rendah dari lingkungannya akan cenderung menerima kalor untuk menstabilkan kondisi dengan lingkungan di sekitarnya. Suhu zat akan berubah ketika zat tersebut melepas atau menerima kalor. Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa kalor dapat mengubah suhu suatu benda

Energi dari suatu benda adalah ukuran dari kesanggupan suatu benda untuk melakukan suatu usaha. Satuan energi adalah joule. Energi yang kita butuhkan tidak hanya berasal dari tubuh kita tetapi juga berasal dari alam, misalnya energi panas, energi gerak/kinetic dan energi bunyi. Kalor adalah suatu bentuk energi yang diterima oleh suatu benda yang menyebabkan benda tersebut berubah suhu atau wujud bentuknya. Panas atau kalor adalah energi yang berpindah karena adnya perbedaan suhu. Satuan panas dalam SI adalah Joule.
Panas bergerak dari daerah yang bersuhu tinggi ke daerah yang bersuhu rendah.Jumlah energi yang disalurkan adalh energi yang tertukar. Jika kalor diberikan pada suatu zat, maka ada tiga kemungkinan zat tersebut yaitu zat emengalami perubahan suhu, zat mengalami perubahan wujud, dan zat mengalami pemuaian.

Prinsip kerja alat rumah tangga dan industry juga banyak menggunakan manfaat dari kalor. Kalor dapat mengalami perubahan bentuk dan memberikan pengaruh terhadap benda disekitarnya. Benda-benda disekitar kita juga tidak hanya menerima kalor namun juga dapat melepaskan kalor. Hal  ini lah yang banyak dimanfaatkan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Penyebab Timbulnya Bunyi





A.    Tujuan:
Menyelidiki penyebab timbulnya bunyi

B.     Dasar teori:
Gelombang bunyi merupakan gelombang longitudinal. Bunyi ditimbulkan oleh benda yang bergetar.  Syarat bunyi dapat didengar antara lain :
  1. Ada sumber bunyi; semua benda yang bergetar dengan frekuensi audiosonik.
  2. Terdapat medium perantara, yaitu zat padat, cair, dan gas.
  3. Indra pendengaran yang baik
Akibat getaran sumber bunyi , tekanan udara di sekitar sumber bunyi berubah-ubah. Perubahan tekanan ini akan diteruskan ke udara disekelilingnya sehingga usikan dari sumber bunyi dapat merambat ke segala arah. Perambatan usikan ini dinamakan gelombang bunyi. Perubahan tekanan mengakibatkan adanya udara yang renggang dan mampat. Pola mampatan dan renggangan yang terjadi akan sesuai dengan getaran sumber bunyi dan arah getaran usikan. Pada penjalaran gelombang bunyi di udara, arah getar usikan sama dengan arah perambatan gelombang. Jadi, di dalam udara gelombang bunyi merupakan gelombang longitudinal.

C.    Alat dan Bahan:
1.      Sebuah gendang
2.      Sebuah gitar
3.      Sebuuah garpu tala




D.    Langkah Kerja:
1.      Memukul gendang tersebut hingga terdengar bunyinya. Memegang kulit gendang yang sedang berbunyi. Apa yang dirasakan?
2.      Memetik senar gitar hingga terdengar bunyinya. Meraba senar yang baru dipetik. Apa yang dirasakan?
3.      Memukul lengan garpu tala secara perlahan hingga bergetar. Apakah sekarang terdengar bunyi garpu tala? Meraba garpu tala yang sedang berbunyi. Apa yang dirasakan?
4.      Meraba tenggorokan selagi bersuara. Apa yang dirasakan?
5.      Meraba kulit gendang, senar gitar, dan garpu tala ketika tidak sedang berbunyi. Apa yang dirasakan?
6.      Apa perbedaan benda yang sedang berbunyi dan benda yang diam? Nyatakan kesimpulanmu.


E.     Data Hasil Pengamatan
Hasil yang didapat dari percobaan ini yaitu:
No
Option
Bergetar
Diam
       1.
Gendang yang dipukul mengeluarkan bunyi

       2. 
Senar gitar yang dipetik mengeluarkan bunyi
  •     

.       3.
Garpu tala yang dipukul secara perlahan hingga terdengar bunyi
  •      

       4.
Ketika tenggorokan yang sedang bersuara
  •     

       5.
Ketika kulit gendang, senar gitar,dan garpu tala tidak sedang berbunyi

  •       





F.     Pembahasan
Dalam perobaaan penyebab timbulnya bunyi ini,  alat dan bahan yang diperlukan sangat sederhana. Hal pertama yang dilakukan yaitu menyiapkan alat dan bahan, kemudian melakukan percobaan, dan selanjutnya melakukan pengamatan.
Pada saat kami melakukan pengamatan gedang yang dipukul, senar gitar yang dipetik, garpu tala yang dipukul secara perlahan, tenggorokan yang sedang bersuara akan menimbulkan bunyi. Hal ini karena adanya getaran yang ditimbulkan oleh benda dan adanya medium perantara seperti udara yang mengantarkan bunyi tersebut ke telinga kita. Ketika kulit gendang, senar gitar, dan garputala tidak berbunyi, dikarenakan tidak adanya getaran yang terjadi pada benda atau benda terasa diam.
Ketika kami mengikatkan tangkai sebuah garpu makan ditengah tali sepanjang 1 meter, kemudian melilitkan kedua ujung tali pada kedua telunjuk kami, memasukkan kedua telunjuk kami ketelinga. Selanjutnya menumbukkan garpu ketembok dan menegangkan tali, sehingga terdengar bunyi yang mirip lonceng. Hal ini terjadi karena tegangan tali membantu getaran yang besar dari garpu yang ditumbukkan tadi, dan telunjuk sebagai perantara bunyi masuk ketelinga sehingga mengeluarkan bunyi seperti lonceng yang terdengar ditelinga.

G.    Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah, bunyi pada benda akan terdengar apabila ada getaran yang terjadi pada benda.